Waduk Kedung Ombo dibangun pada tahun 1985, merupakan salah satu waduk terbesar yang ada di Indonesia.
Waduk terbentuk karena terdapat cekungan sungai yang besar, biasanya orang jawa menyebutnya “kedung”.
Terletak di 3 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Boyolali sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Solo.
Lebih tepatnya berada di Desa Kedung Ombo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Pertemuan Kali Serang dengan Sungai Suter/ Sungai Kombo/ Sungai Banjaran sebagai sumber air utama pada waduk ini.
Beberapa anak sungai seperti Sungai Braholo, Sungai Tengah, Sungai Nglanji, Sungai Tapen, dan juga Sungai Sambas merupakan pemasok sumber air lainnya.
Waduk milik Jasa Tirta tersebut mulai beroperasi pada tahun 1991, yang memiliki manfaat untuk menunjang kehidupan masyarakat.
Sejarah Waduk Kedung Ombo
Memiliki ruang seluas 6.576 ha, dengan luas perairan 2.830 Ha serta luas daratan sekitar 3.746 Ha.
Pembangunan Waduk Kedung Ombo di mulai pada tahun 1985 dan selesai pada tahun 1989, sedangkan mulai di aliri air pada 14 Januari 1989.
Untuk membangun waduk tersebut dibutuhkan biaya yang amat banyak, tidak hanya menggunakan APBN juga didanai Bank Dunia sebesar USD 156 juta dan Bank Exim Jepang sebesar USD 25,2 juta.
Akhirnya pada tanggal 18 Mei 1991 waduk ini di resmikan oleh Presiden Soeharto.
Yang melatarbelakangi pembangunan waduk tersebut yakni dahulu ketika musim kemarau masyarakat kekeringan air sedangkan ketika musim hujan tiba menyebabkan banjir.
Waduk Kedung Ombo menjadi pembangkit tenaga listrik yang menghasilkan listrik berkekuatan 22,5 Megawatt serta dapat menampung kebutuhan air untuk 70 hektar sawah di sekitarnya.
Dibalik pemandangan indah Waduk Kedung Ombo, menyimpan kisah pilu. sebanyak 5.268 keluarga harus tergusur dan kehilangan tanah mereka, dengan menenggelamkan 37 desa, 7 kecamatan, di 3 provinsi yakni Grobogan, Boyolali, Sragen untuk mendirikan waduk ini.
Warga mengajukan penolakan terhadap pembangunan waduk tersebut, dikarenakan warga keberatan untuk meninggalkan tanah kelahirannya, serta kecilnya jumlah ganti yang diberikan kepada warga.
Akhirnya menimbulkan terror dan ancaman bagi warga yang enggan untuk pindah, bahkan mendapatkan penganiayaan dari aparat.
Bendungan raksasa tersebut, kini dijadikan tempat wisata disamping kegunaan utamanya.
Cukup membayar tiket masuk 5.000/orang. Tampak dari pintu gerbang Waduk Kedung Ombo menyuguhkan panorama pemandangan menakjubkan, dengan dikelilingi hutan rimbun terdiri dari pohon jati serta pohon jati yang dikelola oleh Perhutani dan sekitarnya terlihat rapi.
Waduk kebanggaan warga Jawa Tengah mengundang daya tarik dari masyarakat banyak. Sejauh mata memandang akan melihat kokohnya bangunan bendungan serta dipadukan dengan air jernih, Tentunya jangan lupa untuk mengabadikan keindahan waduk ini, terdapat para pedagang ikut serta menjajakan dagangnya.
Bagian waduk sebelah timur digunakan untuk keramba dan spot pemancingan bagi yang gemar memancing, bendungan tersebut adalah surga untuk para pemancing.
Ketika liburan tiba banyak pengunjung yang mencoba peruntungan memancing ikan air tawar. Bisa juga menelusuri waduk dengan menyewa perahu motor untuk mengunjungi pulau – pulau yang bermunculan di tengah waduk.
Ada juga beberapa pemancingan siap melayani pengunjung yang menyuguhkan kenikmatan masakan ikan air tawar, berasal dari keramba – keramba yang terdapat di waduk Kedung Ombo. serta dapat merasakan sensasi unik rumah makan apung.
Dan di waduk utama terdapat tempat pariwisata yang merupakan sarana edukasi tentang pengetahuan PLTA, tersedia taman sebagai tempat peristirahatan yang dihuni oleh banyak monyet. Serta pengunjung bisa menikmati eksotisnya sunset di bendungan tersebut.
Waduk Kedungombo menyediakan gardu pandang, air bersih, kamar mandi, tempat parkir, dan camping ground. Tentunya fasilitas – fasilitas tersebut membuat kenyamanan para pengunjung yang berada di Waduk Kedung Ombo.
Salah satu kegunaan utama waduk tersebut sebagai sarana irigasi, mempunyai volume tampungan air normal sebesar 723 juta m3, panjang bedungan 1,6 km, lebar bagian atas 12 m sedangkan lebar bagian bawah 362 m, dengan tinggi elevasi air puncak 96 m dan elevansi terendah 66 m.
Memiliki kemampuan mengairi lebih dari 60 Ha lahan pertanian yang tersebar di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Jepara.
Kegunaan lainnya penyedia air baku dengan memperhitungkan pengaruh ketersediaan air pada sungai lain di hilir waduk dan memperhitungkan pula aliran lateral Daerah Tangkapan Air (DTA) di pintu – pintu pengatur dari Bendungan tersebut.
Waduk Kedung Ombo, juga digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Perikanan, pariwisata, penampung air, menanggulangi banjir khususnya di wilayah Serang bawah.
Waduk Kedung Ombo memberikan kontribusi ekonomi lalui beragam manfaat dan kegunaannya.
Atas hal itu apresiasi patut diberikan kepada warga yang telah merelakan tanah dan desanya untuk waduk ini.
Serta para pengelola yang menjaga dan merawat dengan selalu mengembangkan potensi di Bendungan raksasa tersebut.
Fasilitas Waduk Kedung Ombo
Lokasi wisata ini, wisata ini dikelola oleh pemerintah pusat serta pihak pelaksana dari BBWS Pemali Juana bekerjasam dengan Dinas Pariwisata Grobongan. Semua pihak berusaha melengkapinya dengan beberapa fasilitas agar menunjang kenyamanan para pengunjung.
Fasilitas yang bisa Anda nikmati yaitu, gardu piliang atau pandang yang dapat digunakan untuk melihat panorama serta keindahan daerah sekitar waduk secara sempurna. terutama ketika sunset.
Bukan hanya itu saja, objek wisata ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas menarik lainnya seperti warung apung, prahu, wahana jet sky. speedbooat, bebek air, kuda serta wahanya plauground.
Harga Tiket Masuk
Bagi Anda yang mempunyai niat untuk berkunjung ke objek wisata ini, tidak perlu merogoh kantong dalem-dalem, karena harga tiket masuknya terbilang sangat murah dan terjangkau yaitu Rp.5.000,- saja per orangnya untuk setiap hari biasa, sedangkan khusus di hari libur atau weekend sebesar Rp.7.500,-.
Jika Anda ingin berkunjung ke sana, Anda bisa datang setiap hari dari hari senin sampai minggu, sekitar jam pagi pukul 07.00 hingga sore jam 18.00 WIB.
Tapi lebih bagusnya jika Anda datang ke wisata ini menjelang matahari terbenam. jadi Anda bisa menikmati pemandangan sunset yang indah, selain itu udaranya yang tidak terlalu panas.
Rute Menuju Waduk Kedung Ombo
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tidak perlu buat ragu cuman karena tidak tahu lokasinya. Karena akses jalannya tidak sulit dan tempatnya cukup mudah ditemukan, dan juga sekarang zamannya sudah canggih.
Kalau ingin datang ke waduk ini, Anda bisa melewati jalur alternatif agar lebih mudah sampai yakin melalui arah Solo-Purwodadi hingga menemukan plosok Kedung Ombo, dari situ Anda tinggal mengikuti papan petunjunk arah atau baliho yang berada di beberapa persimpangan.