Apakah Anda pernah mendengar nama Kampung Batik Laweyan? Jika ingin membeli atau mengetahui seputar kain tertentu, sangat disarankan untuk langsung datang ke Kampung Batik Laweyan.
Karena, disana Anda akan memperoleh informasi secara langsung dan menyeluruh, seputar bahan-bahan maupun jenis lainnya.
Mengenal Kampung Batik Laweyan Solo
Ada wilayah yang bernama Kampung Laweyan ini merupakan salah satu tempat yang sebagian besar dihuni oleh para pengrajin batik. Di sini, Anda akan dibuat terkesan saat melihat beragam jenis kain bermotif ala Indonesia.
Kampung ini juga menjadi pusat perekonomian warga sekitar. Hal ini disebabkan karena wilayahnya termasuk ke dalam lokasi produksi batik untuk aneka keperluan misalnya, seragam batik, kain batik dan aneka souvenir dari batik lainnya.
Tempat tersebut emang di desain secara khusus, gunanya di jadikan destinasi belanja dan wisata edukasi bagi wisatawan.
Jika Anda berada disana, jangan segan untuk mencoba proses pembuatan batik. Mulai dari membubuhkan lilin diatas kain, hingga fase perendaman. Hal tersebut dapat dijadikan saran oleh Kampung Laweyan demi mengenalkan sejarah budaya asli Indonesia kepada wisatawan.
Lokasi Kampung Batik Laweyan
Kampung Batik Laweyan terletak di Jl. Dr. Rajiman Nomer.521, Laweyan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Setasiun Solo Balapan yang berjarak sekitar 4 km dengan waktu tempuh 11 menit.
Jika Anda ingin menggunakan rute terbaik dan cepat untuk menuju ke Kampun Batik Laweyan Anda bisa dengan menggunakan petunjuk dari Google Maps.
Harga Tiket Masuk Kampung Batik Laweyan
Untuk Anda yang ingin masuk ke kawasan Kampung Batik Laweyan tidak perlu untuk membayar biaya yang mahal. Selain itu ada banyak pilihan paket wisata di Kampung Batik ini yang bisa Anda pilih, seperti dibawah ini :
Retribusi | Tarif |
---|---|
Tiket Masuk Wisatawan | Gratis |
Paket Kursus Batik 30×30 | Rp30.000,00 – Rp75.000,00 per orang |
Paket Kursus Batik 50×50 | Rp50.000,00 – Rp100.000,00 per orang |
Parkir Motor | Rp5.000,00 |
Parkir Mobil | Rp10.000,00 |
Nah, harga yang sudah tertulis di atas dapat berubah sewaktu-waktu tergantung keputusan pihak pengelola. Tapi daftar ini bisa Anda jadikan perkiraan biaya yang di butuhkan ketika akan berkunjung ke Kampung Batik Laweyan.
Sejarah Singkat Berdirinya Kampung Batik Laweyan
Kampung Batik Laweyan ini telah mempunyai riwayat panjang terkait dunia perbatikkan di Indonesia. Data sejarah menunjukkan, pada masa Kerajaan Pajang (sekitar pada tahun 1546) Laweyan telah berdiri sebagai sentra produksi batik tulis.
Tapi naasnya, santra kampung ini sempat mengalami gulung tikar. Hal ini disebabkan karena China mulai mengenalkan teknologi printing pada batik batik di atas kain. Hingga pengrajin mulai kehilangan pelanggan dan mata pencahariannya.
Akan tetapi saat masa pemerintahan Jokowi, Kampung Laweyan berusaha dihidupkan kembali. Salah satu langkahnya yaitu merenovasi 30 rumah kuno yang dahulunya mempunyai andil besar dalam perkembangan batik di Kota Solo.
Macam-Macam Kain Batik yang Ada di Kampung Laweyan
Solo merupakan satu kota yang cukup terkenal dan melimpah dengan jenis batiknya. Salain itu, juga mempunyai ciri khas unik dan menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa motif yang dapat Anda temukan di Kampung Laweyan :
1. Motif Parang Batik
Motif ini paling banyak dikenal oleh masyarakat dibandingkan jenis lainnya. Bentuknya seperti huruf S yang jalin menjalin dengan posisi setengah diagonal. Istilah Parang sendiri diambil dari kata pereng yang mempunyai arti lereng.
Batik Parang sudah digunakan sejak masa Keraton Mataram dan Kartasura. Motif ini mempunyai makna semangat gigih dan terus berkesinambungan. Di Laweyan, Anda dapat membeli jenis ini dengan berbagai modifikasi warna yang keren dan menawan.
2. Motif Kawung Batik
Pada masa dahulu, batik ini hanya bisa digunakan oleh keluarga kerajaan. Hal tersebut dikarenakan, makna yang tersirat di dalamnya berkaitan erat dengan wibawa, kekuatan mengendalikan hawa nafsu dan hati nurani.
Nama batik diambil dari sebutan masyarakat dulu terhadap buah yang kini dikenal sebagai kolang-kaling. Motif ini berbentuk bulat-bulat mirip Kawung, ditata berjejer secara simetris dan geometris.
3. Motif Sidomukti Batik
Nama Sidomukti berasal dari dua kosakata Bahasa Jawa yang mempunyai arti 'kemakmuran berkesinabungan'. Motif ini biasanya diidentikkan dengan kain jarik dan pakaian adat pengantin Jawa, khususnya Kota Solo.
Batik Sidomukti sangat populer dan banyak sekali Anda temukan di Kampung Laweyan. Ada juga motif ini melambangkan harapan akan kemakmuran yang tidak akan berakhir serta turun temurun, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
4. Motif Truntum Batik
Batik yang satu ini mempunyai cerita sejarah sendiri dan tidak biasa loh sejarah batik ini, Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana permaisuri Sunan Pakubuwana III, Selanjutnya, motif dari batik ini mempunyai makna sebagai lambang cinta dan ketulusan, abadi serta terus menerus tumbuh atau truntuman.
Dalam tradisi, Truntum bisa digunakan untuk baju orang tua penganti. Nama batik ini juga sering disebut sebagai tuntunan, Bentuk motifnya seperti bunga dengan delapan kelopak kecil-kecil. Disusun secara horizontal dan disekat dengan gari-garis berintik.
5. Motif Sawat Batik
Motif batik ini sekilas seperti ekor kucing yang melingkar-lingkar dan bentuknya memang unik. Karena itu, dulu batik jenis ini dianggap sakral dan hanya digunakan raja beserta keluarganya. Maklum saja, Motif Sawat melambangkan sembuah kekuasaan.
Batik ini mempunyai arti sayap, ada juga yang memaknainya hawa nafsu. Susunan motif ini sering diidentikkan sebagai burung garuda. Jenis ini dipercaya dapat melindungi pemakaiannya dari mara bahaya ataupun kesedihan.
Rekomendasi Tempat Wisata di Kampung Batik Laweyan
Apabila Anda dan keluarga berencana mengunjungi salah satu destinasi wisata yang ada di Solo ini, pastikan untuk tidak melewatkan beberapa rekomendasi tempat wisatanya. Simak dibawah ini rekomendasi wisata Kampung Batik Laweyan.
1. Kampung Kuno yang Eksotis
Sejak renovasi dilakukan oleh pemerintah daerah Kota Solo, Kampung Laweyan menjelma jadi bak kota klasik dengan kesan sangat historis. Anda dapat langsung merasakan keindahan tersebut ketika memasuki gang kecil yang merupakan jalur masuk utama.
Disana. Anda akan disajikan pemandangan yang keren berupa rumah warga yang mempunyai desain beraneka ragam. Mulai dari bentuk joglo hingga arsitektur Eropa dan Cina. Serta terdapat ornamen-ornamen lawas lengkap dan megah.
2. Puluhan Toko Batik Asli Produk Laweyan
Terdapat banyak sekali toko maupun showroom di sepanjang gang Kampung Batik Laweyan. Usaha-usaha tersebut murni punya masyarakat sendiri yang dibangun sejak daerah ini dijadikan destinasi wisata.
Di sini, Anda bisa menemukan berbagai olahan Batik dari kain hingga souvenir. Penjualnya juga ramah-ramah dan kalem. Khas masyarakat asli Solo pada umumnya.
3. Museum Batik Samanhudi
Museum ini didirikan untuk melengkapi Kampung Laweyan menjadi tempat wisata edukasi. 'Samanhudi' sendiri merupakan nama pedagang batik terbesar di wilayah Laweyan dan juga seorang tokoh pendiri partai Sarekat Dagang Islam (SDII).
Di dalam museum Samanhudi, terdapat benda-benda kuno yang berkaitan dengan pembuatan kain khas Indonesia ini. Misalnya ada canting, anglo, replika kain batik dan salinan-salinan dokumen sarikat Islam. Terdapat juga foto-foto dokumentasi beliau bersama keluarga dan usahanya.
4. Sentra Kuliner Khas Solo
Bagian yang satu ini tidak kalah penting. Setelah lelah berjalan-jalan menyusuri gang eksostis dan berbelanja berbagai macam batik, Anda tentu lelah dan membutuhkan asupan energi baru. Kampung Laweyan juga dilengkapi dengan spot-spot kuliner khas Solo.
Hidangan-hidangan kuliner Solo yang perlu Anda coba, diantaranya seperti nasi liwet, Selat Solo, Sate Buntel, Tengkleng, Brambang Asem, Lenjongan, Es Dawet Telasih, Es Gempol pleret dan lainnya.