Pasar Klewer Surakarta terletak di Jln. Radjiman, tepatnya di sebelah alun alun utara Solo. Pasar ini merupakan bangunan yang sudah di bangun sejak tahun 1942 dan yang meresmikan nya adalah Pesiden Soeharto.
Pasar yang merupakan pasar pusat pembelian kain, pusat batik nusantara, dari berbagai penjuru kota di seluruh Indonesia juga menjadi salah satu ikon Kota Solo.
Pasar Klewer ini sendiri juga mendapat predikat pasar produksi tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Sejarah Pasar Klewer
Sebutan nama Pasar Klewer itu sendiri melalui proses yang sangat panjang. Bermula dari jaman pendudukan Jepang di Indonesia.
Daerah sekitar Pasar Klewer dahulunya adalah tempat pemberhentian kereta api yang digunakan oleh penduduk lokal untuk berdagang sehingga menjadi layaknya pasar.
Dan terkenal sebagai Pasar Slompretan.
Kenapa bisa di sebut Slompretan? Itu di ambil dari bahasa jawa “slompret” yang artinya terompet. Karena tempat itu dekat dengan perberhentian kereta api.
Dan kereta yang akan berangkat, membunyikan klakson mirip terompet. Jadi penduduk lokal menyebutnya Pasar Slompretan.
Pasar Slompretan tersebut dulunya tempat jual beli kain kain batik tanpa kios. Jadi orang orang yang berjualan membawanya dengan cara menaruh kain kain itu di atas pundak sehingga nampak “Kleweran” .
Kata kleweran dari bahasa jawa yang artinya menjuntai tidak beraturan. Karena itu lah sebutan Pasar Slompretan berubah menjadi Pasar Klewer yang terkenal hingga saat ini.
Tentang Pasar Klewer
Pasar Klewer ini terdapat berbagai macam kain dan pakaian mulai dari pakaian anak, dewasa, orangtua, seragam sekolah, pakaian resmi, blouse, baju tidur, pakaian santai, dan lebih banyak lagi.
Yang paling menarik dari Pasar Klewer ini adalah adanya berbagai jenis batik. tidak hanya Batik Solo, tetapi berbagai macam baju batik, seragam batik dari seluruh kota yang ada di Indonesia. Seperti Pekalongan, Yogya, Banyumas dan lainnya.
Pasar ini terdiri dari 2 lantai yang membuat para pengunjung dapat lebih nyaman untuk berbelanja dan memilih kain maupun baju. Dan dapat berjalan jalan menyusuri setiap sudut lorong pasar.
Jika kita menuju ke lantai 2 kita akan menjumpai beberapa penjahit yang siap mengubah kain milik anda menjadi baju siap pakai. Menyenangkan bukan?? Kita tidak perlu repot repot mencari penjahit untuk menjahitkan kain kita.
Bagi para pengunjung dan pembeli dapat berbelanja sepuasnya. Memilih kain maupun baju sesuka hati dengan harga eceran maupun eceran. Kita dapat juga menawar barang barang yang akan kita beli.
Bagi anda yang pintar dalam menawar anda akan mendapatkan harga rendah bahkan bisa sampai setengah harga. Jadi anda bisa menghemat uang anda.
Banyak juga pembeli yang jauh jauh dari luar kota hanya untuk membeli kain maupun baju di sini. Biasanya mereka membeli dalam jumlah besar sehingga mereka bisa mendapatkan harga yang rendah. Dan dapat di jual kembali di kota mereka masing masing.
Pasar Klewer saat ini
Pasar Klewer saat ini memiliki wajah baru setelah pernah terbakar hebat pada tahun 2014. Kebakaran itu menyebabkan Pasar Klewer rusak parah.
Selama 1,5 tahun sesudah kejadian itu Pasar Klewer kembali di bangun. Dan selama pembangunan tersebut para pedagang Pasar Klewer harus berdagang di pasar darurat yang di bangun oleh Pemkot Solo di Alun-alun utara Kota Solo.
Peresmian Pasar Klewer yang baru dilakukan pada 21 April 2017 bertepatan dengan hari Kartini. Dan peresmian itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Juga di hadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Rini Soemarmo dan Walikota Solo Hadi Rudyatmo.
Pembangunan wajah baru Pasar Klewer itu menghabiskan dana sekitar Rp 200 Miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan dana APBN, APBD Kota Solo dan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah.
Sekarang ini Pasar Klewer memiliki 1.713 kios dan pelataran yang mampu menampung lebih dari seribu pedagang.
Pasar Klewer saat ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Sekarang terdapat lift dan eskalator yang memudahkan para pengunjung dan pedagang untuk melakukan transaksi di pasar tersebut.
Tetapi bersamaan dengan fasilitas yang lebih lengkap tersebut, luas kios di Pasar Klewer dengan wajah baru ini mengalami penyempitan. Yang semula 3 x 5 meter persegi, sekarang menjadi 2,60 x 4,50 meter persegi.
Di tambah lagi dengan adanya pilar penyangga bangunan sehingga luas kios menjadi lebih kecil lagi.
Namun dengan begitu, diharapkan pasar yang termasuk tradisional ini mampu bersaing dengan pasar-pasar modern dan membuat para pengunjung terus merasa nyaman berbelanja di dalamnya.